Minggu, April 11, 2010

Belajarlah menikmati waktu luang Anda


Sekalipn penting bagi kita untuk bekerja keras ketika berada di tempat kerja, tapi tidak kalah pentingnya adalah menikmati waktu luang ketika kita tidak berada di tempat kerja. Kecuali bagi mereka yang telah menganggap kerja sebagai totalitas kehidupannya, sebagian besar dari kita menggunakan sedikit dari gaji untuk “hal-hal lain” yang memungkinkan waktu di luar kantor kita lebih bisa dinikmati. Dan seharusnya ini yang kita lakukan. Kadangkala kita harus melepaskan diri dari rutinitas kantor.

Sekalipn penting bagi kita untuk bekerja keras ketika berada di tempat kerja, tapi tidak kalah pentingnya adalah menikmati waktu luang ketika kita tidak berada di tempat kerja. Kecuali bagi mereka yang telah menganggap kerja sebagai totalitas kehidupannya, sebagian besar dari kita menggunakan sedikit dari gaji untuk “hal-hal lain” yang memungkinkan waktu di luar kantor kita lebih bisa dinikmati. Dan seharusnya ini yang kita lakukan. Kadangkala kita harus melepaskan diri dari rutinitas kantor. Tapi sayangnyaAmrika adalah satu di antara beberapa Negara yang tidak memiliki waktu luang yang berharga. Sesungguhnya sudah menjadi pemandangan umum bila kita mendengar seseorang berkata,”Saya begitu sibuk sehingga saya tidak sempat berlibur selama beberapa tahun. Saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini.” Beberapa orang percaya bahwa peran mereka terlalu penting dalam proyek yang sedang mereka kerjakan, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk menyia-nyiakan waktu. Stephanie, seorang dosen pada sebuah universitas besar, berkata:
Kami sangat kekurangan staf, sementara beban kerja kami sangat banyak dan saya terus mengatakan bahwa saya akan mengambil jatah cuti yang sudah terkumpul lima minggu untuk menunjungi cucu-cucu saya. Tapi tahun berganti tahun, sementara saya tidak bisa menyisihkan waktu untuk berlibur. Saya hanya menunggu sampai mereka yangmengunjungi saya. Akhirnya saya menyadari bahwa beban kerja ini akan terus menumpuk, tidak peduli menuntaskannya atau tidak, dan cucu saya terlanjur tumbuh dewasa sebelum saya menyadarinya. Jadi saya akan terus bekerja keras sementara saya di sini, tapi saya sekarang sudaj membeli tiket pesawat untuk mengunjungi cucu-cucu saya selama dua minggu musim gugur ini. Meski saya mencintai pekerjaan saya, ada banyak hal yang lebih berharga dan perlu kita nikmati daripada sekedar pekerjaan semata.

Mereka yang bisa mengendalikan pekerjaannya, bukan justru membiarkan pekerjaan mengendalikan dirinya, menyadari bahwa mereka perlu meluangkan waktu untuk menikmati kehidupan, bercengkrama dengan sahabat dan keluarganya. Pekerjaan mereka memberikan penghasilan dan sumberdaya untuk melakukan semua itu. Keseimbangan yang sehat antara kehidupan professional dan pribadi bisa memberi kita kepuasan yang besar dan kontribusi terhadap kesehatan emosional dan fisik kita. Pada gilirannya, ini bisa meningkatkan efektivitas kita dalam bekerja.

Seseorang pemilik pusat penyedia peralatan berkebun bercerita kepada kami:
Saya memiliki manajer yang bangga kepada dirinya, karena tidak pernah cuti. Tapi alas an sebenarnya mengapa dia tidak pernah cuti adalah karena dia tidak pernah mendelegasikan tugas-tugasnya, dan tidak bisa bekerja dengan baik sebagai anggota tim. Oleh karena itu saya tidak melihat sebagai seorang karyawan yang berdedikasi. Saya justru melihatnya seotang karyawan yang gagal memanfaatkan waktunya untuk bekerja secara bijak.

Seorang manajer tingkat madya pada sebuah perusahaan periklanan berkomentar:
Saya bisa mengatakan degan pasti, mana karyawan saya yang menikmati akhir pekannya dengan menyenangkan dan mana yang tidak. Beberapa dari mereka datang ke pertemuan Staff hari Senin pagi dalam keadaan susah lelah. Saya tidak habis pikir, kualitas pekerjaan apa yang bisa mereka selesaikan sampai akhir pekan berikutnya. Alas an saya mempfokuskan masalah ini pada pertemuan hari Senin pagi adalah karena saya sendiri selalu bisa rilex pada akhir pekan, bercengkrama dengan keluarga saya, menjernihkan pikiran saya dari tetek-bengek urudan kantor dan kembali bekerja dengan semangat baru dan siap menuntaskan tugas-tugas yang telah menunggu. Saya menginginkan karyawan-karyawan yang mengetahui bagaimana menggunakan waktu luang mereka untk bersatu kembali dengan keluarag, dan bersemangat kembali, sehingga mereka bisa kembal bekerja pada Senin pagi dan memulai semuaya dengan semangat baru.

Apakah Anda meluangkan waktu-menyediakan waktu-untuk bersenang-senang dan relaksasi? Apakah Anda meluangkan waktu untuk aktivitas-aktivitas rekreasional atau menuruti hobi-hobi Anda? Kata “rekreasi” (recreation) tersusun dari dua kata “re-kreasi.”(recreation). Dan itulah yang sedang kita lakukan ketika kita meluangkan waktu melakukan sesuatu yang kita nikmati dan hayati. Rekreasi membantu kita mengisi kembali baterai-baterai, mengisi kembali energy-energi kita dan terus menerus memberikan prestasi terbaik kita.

Kita semua mengetahui mereka yang menghabiskan hari-hari mereka di tempat kerjanya. Kita menyebutnya para pecandu kerja (warkaholics). Sesungguhnya menjadi pecandu kerja tidak ada kaitannya dengan beraoa lama Anda bekerja, tapi lebih sebagai ketidakmampuan mempertahankan hubungan-hubungn yang sehat di luar kantor dan benar-benar menikamati waktu luang Anda. Orang bisa bekerja enam puluh atau tujuh puluh jam seminggu dalam pekerjaan yang mereka cintai, dan sekalipun begitu masih memiliki kekuatan dan memiliki hubungan-hubungan yang sehat denga keluarga serta handai-taulannya. Ini karena mereka mengetahui bagaimana menyatukan hubungan professional dan pribadinya. Tapi sayangnya, ada juga orang-orang yang tidak memahami pentingnya meluangkan waktu atau rekreasi sampai segalanya sudah terlambat.

Amron, seorang dokter spesialis anak, menceritakan kisah ini:

Sejak awal saya tidak pernah meluangkan waktu untuk istri dan anak-anak saya. Saya seorang dokter yang penuh pengabdian dan memiliki keinginan yang kuat memiliki klinik sendiri, serta meningkatkan jumlah kunjungn pasien saya. Akhirnya istri saya tidak kuat lagi, lalu dia mengajukan gugatan cerai. Diperlukan hamper setahun agar bisa pulih kembali seperti sedia kala, itu pun harus dengan pertolongan konselor. Kini saya menyadari, bahwa selama ini saya terlalu sibuk mengurusi anak-anak orang lain sampai saya mengorbankan hubungan saya dengan anak-anak saya sendiri. Meski saya sekarang saya masih memiliki klinik yang menjanjikan, tapi kehidupan pribadi dan keluarga saya berantakan.

Sekalipun hamper semua perusahaan mencari karyawan-karyawan yang suka bekerja keras, mereka juga menginginkan oarng-orang yang mampu menciptakan keseimbangan dan harmoni antara kehidupan pribadi dan profesionalnya. Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa mereka yang memiliki komitmen pribadi yang kuat terhadap keluarga dan handai taulannya, adalah orang-orang yang lebih bahagia, lebih sehat, dn hidup lebih lama, bagi keluarganya dan perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Bagian penting dari belajar kerja lebih cerdas, lebih kuat,lebih cepat dan lebih baik adalah tetap sehat pikiran dan fisik, sehingga kita bisa menghadapi tantangan-tantangan tempat kerja dewasa ini lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Sumber: Buku Best Seller: 8 rahasia menjadi no 1 di perusahaan by Roy Nelson

1 komentar:

  1. yummys casino bonus - Xn--o80b910a26eepc81il5g.online
    yummys 메리트카지노총판 casino bonus 인카지노 - Xn--o80b910a26eepc81il5g.online. 샌즈카지노

    BalasHapus