BAB II
RAHASIA BESAR DALAM BERURUSAN DENGAN MANUSIA
Satu-saatunya cara yang beisa menggerakkan Anda melakukan apa pun adalah dengan memberi Anda apa yang Anda inginkan. Apa yang Anda inginkan?
Sigmund Freud berkata bahwa segala yang Anda dan saya kerjakan berasal dari dua motif: desakan seks dan hasrat untuk menjadi besar.
Jhon Dewey, salah seorang filsuf Amerika yang paling terkenal mengungkapkannnya dengan cara agak yang berbeda. Dr. Dewey berkata bahwa desaklan yang paling dalam sifat dasar manusia adalah ”hasrat untuk menjadi penting” ingatlah ungkapan itu ”hasrat untuk menjadi penting” ini sangat penting. Anda akan mendengar banyak tentang hal tersebut dalam buku ini.
Apa yang Anda inginkan? Tidak banyak, tetapi ada bebrapa hal yang benar-benar Anda harapkan, anda berusaha keras untuk memenuhinya. Beberapa hal yang paling diinginkan oleh manusia adalah termasuk:
1. kesehatan dan pemeliharan kehidupan.
2. makanan.
3. tidur.
4. uang dan benda-benda yang dapat dibeli dengan uang.
5. kehidupan di alan baka.
6. kepuasan seksual
7. kesejahteraan anak-anak kita.
8. kebangggaan sebagai orang penting.
Hampir semua keinginan ini biasanya dapat dipuaskan-semuanya kecuali satu. Namun ada satu dambaan-hampir sama dalam dan mutlaknya seperti keinginan untuk makan atau tidur-yang jarang dapat dipuaskan. Ini apa yang disebut Freud ”hasrat menjadi besar.” yang disebut Dewey ”hasrat menjadi penting”.
Lincoln pernah memulai satu suratnya dengan mengucapkan: ”setiap orang menyukai pujian.” William Jamea berkata: ”prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” dia tidak menyebutnya sebgai satu ”harapan” atau ”hasrat” atau ”dambaan ” untuk dihargai. Dia mengatakan ”kebutuhan” untuk dihargai. Inilah adalah satu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan.
Hasrat untuk menjadi penting adalah salah satu perbedaan nyata antara manusia dan binatang. Hasrat untuk menjadi penting inilah yang telah mengilhami Dickens untuk menulis novel-novelnya yang abadi. Hasrat ini membuat Cristopher Wren untuk merancang sinfoninya di atas batu. Hasrat ini membuat Rockeffeler menumpuk jutaan dolar yang tidak pernah dihabiskan! Dan hasrat yang sama ini yang membuat keluarga terkaya di kota Anda membangun rumah yang terlalu besar dari yang dibutuhkan. Hasrat ini membuat Anda ingin menggenakan pakaian gaya mutakhir, mengendarai mobil baru, dan berbicara tentang anak-anak Anda yang brilian. Hasrat inilah yang membuat banyak pemuda dan gadis untuk bergabung dalam kelompok-kelompok-kelompok dan terlibat dalam kegiatan kriminal.
Sejarah banyak memberi contoh menarik dari para orang terkenal yang berjuang memperoleh perasaanpentingnya. Bahkan George Washington ingin dipangil ”Yang Mulia, Presiden Amerika” dan Columbus memohon mendapat titel ”Amiral Lautan dan Raja Muda India. ”Yang Mulia Catherine menolak untuk membuka surat-surat yang tidak bertuliskan ”Yang Mulia. Para miliuner Amerika membantu membiayai ekspedisi Admiral Byrd ke Antartika pada tahun 1928, dengan persetujuan bahwa serangkain gunung es tersebut akan diberi nama mereka dan Victor Hugo mengharapkan tidak kurang dari kota Paris yang diganti namanya sebagai penghormatan terhadap dirinya.
Manusia kadang-kadang menjadi cacat dalam uasahanya memperoleh simpai dan perhatia, dan mendapatkan rasa pentingnya. Beberapa bukti menyatakan bahwa manusia bisa benar-benar menjadi gila dalam usahanya mendapatkan perasaan penting, ketika mereka merasa diabaikan dalam dunia nyata yang kejam ini. Di Amerika banyak pasien yang mendreita karena sakit jiwa dibandingkan yang disebabkan penyakit-penyakit fisik lain menjadi satu.
Saya ajukan pertanyaan itu pada kepala dokter di salah satu rumah sakit jiwa kami yang paling penting. Dokter ini, yang sudah menerima kehormatan tertinggi dan penghargaan paling bergengsi atas pengetahuannya dalam masalah ini, menyampaikan kepada saya dengan terus terang bahwa dia tidak tahu mengapa manusia menjadi gila. Tak seoranpun tahu dengan pasti. Tapi dia memang mengatakan bahwa banyak orang menjadi gila ini memperoleh perasaan penting dalam kegilaan mereka itu, yang tidak mereka peroleh dalam dunia nyata.
Kalau sebagian orang merasa lapar akan perasaanpenting sehingga mereka benar-benar menjadi gila untuk memperolehnya, bayangkan keajaiban apa yaang dapat Anda dan saya peroleh dengan memberikan pada mereka penghargaan yang jujur.
Mengapa Andrew Carnegie membayar sejuta dolar tiap tahun, atau lebih dari tiga ribu dolar sehari, kepada Charles Schwab?Karena Schwab orang yang jenius? Bukan. Karena dia lebih tahu tentang rekayasa baja dibandingkan dengan orang lain? Bukan juga. Schwab mengatakannya sendiri kepada saya bahwa dia mempunyai banyak orang yang bekerja untuknya dan mereka tahu lebih banyak tahu tentang rekayasa baja daripada dirinya. Schwab menceritakan bahwa dia dibayar dengan gaji sebesar ini, sebagian besar adalah karena kemampuannya dalam berhubungan dengan manusia. Saya menanyakan kepadanya bagaimana dia melakukan ini, inilah rahasianya, yang dia sampaikan sendiri dengan kata-katanya:
“Saya menganggap kemampuan saya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain,” Ujar Schwab,” adalah asset paling besar yang saya miliki, dan cara saya mengembangkan hal terbaik dalam diri seseorang adalah dengan menghargai dan mendorong semangatnya.
”tidak ada hal lain yang dangat membunuh ambisi seseorang selain kritik dari mereka yang merasa paling tinggi. Saya tidak pernah mengkritik siapa pun. Saya percaya dengan memberi insentif kepada seseorang di temapt kerja. Jadi, saya suka memberi penghargaan namun segan mencari kesalahan. Kalau menyukai sesuatu, saya sepenuh hati dalam penerimaan saya dan royal dalam memberi pujian.”
Itulah yang dilakukan Schwab. Tapi apa yang rata-rata dilakukan orang? Tepat berlawanan dari itu. Kalau mereka tidak menyukai sesuatu, mereka menyalahkan bawahan mereka; kalau mereka benar-benar menyukainya, mereka tidak mengatakan apa-apa. Seperti yang disampaikan pepatah lama ini: ”sekali saya mengerjakan hal buruk, saya mendengar selamanya/dua kali saya berbuat baik, saya tidak pernah mendengarnya.”
”Dalam hubungan saya yang luas dengan kehidupan, bertemu dengan banyak orang besar di berbagai bagian dunia, “ Schwab menyatakan, “ saya belum pernah menemukan seseorang, betapapun hebat atau berpengaruh posisinya, yang mau berusaha lebih keras untuk memberi senagat persetujuan dibandingkan dengan yang akan mereka lakukan pada saart mengkritik.”
salah satu hal yang paling diabaikan dari keberadaan kita di dunia ini adalah penghargaan. Entah bagaimana kita menolak membrei penghargaan kepada anak kita tatkala dia membawa pulang rapotnya yang bagus, dan kita lalai untuk mendorong semangat anak-anak kita tatkala ia pertama sekali memanggang kue atau membuat kandang burung. Tak sesuatu pun yang lebih membahagiakan anak-anak daripada adanya minat orang tua seperti ini dan persetujuan mereka.
Lain waktu saat Anda menikmati sayatan daging mignon di restoran, sampaikan kata-kata pada kokinya bahwa makanan itu lezat sekali, dan tatkala seorang penjual yang lebih bersikap amat sopan dan baik, cobalah memujinya.
Dalam hubungan-hubungan antarmanusia, kita seharusnya tidak pernah melupakan bahwa semua rekan kita adalah manusia dan mereka lapar akan penghargaan. Ingat pengharagaan berbeda dengan sanjungan. Bedanya sederhana sekali, yang satu tulus dan yang satunya tidak tulus. Yang satu tidak mementingkan diri; yang lainnya demi diri sendiri. Yang satu dikagumi dunia; yang lainnya dikutuk dunia. Sanjungan adalah menyampaikan kepada orang lain dengan persis apa yang dia pikirkan tentang dirinya sendiri.
Emerson berkata:”Setiap orang yang saya jumpai adalah lebih baik dari saya dalam hal tertentu. Dengan cara itu saya belajar tentang dirinya.”
Mari kita berhenti dari apa yang ingin kita capai dari keinginan-keinginan kita. Mari kita coba menemukan hal-hal baik dalam diri orang lain. Kemudian lupakan tentang sanjungan. Berikan penghragaan yang jujur dan tulus. Jadilah ”tulus dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam penghargaan,”dan orang-orang akan mengigngat kata-kata Anda, menghargainya dan mengulangnya sepanjang hidup-mengilangi kata-kat itu bertahun-tahun setelah Anda melupakannya.
PRINSIP 2: Berikan penghargaan yang jujur dan tulus.
Bersambung ke BAB III klik di sini
Absolutely right, almost all people isn’t aware of what they’ve done to others. That praise should be first given than criticism might have been well understood if human beings have an eager desire to deal with and solve every social problem successfully…..no wonder, you’ve upgraded ur praise ability…
BalasHapushehehe
Nu nulis na wae lieur…
beneran ya kayanya budi udah mengaplikasikan keterampilan 2 bab ini yaaaa.....
BalasHapuspantesan aja keterampilan muji nya hebat...dah naek level lah
Wah, semakin seru saja pada bahasan yang kedua ini! saya akan melanjutkan ke bab 3 terimakasih.
BalasHapus